Ekonomi Digital Harus Cepat Tumbuh Hadapi Industri 4.0

12-09-2018 / KOMISI XI
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha (kiri) dan Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari (tengah) dan Pengamat Ekonomi dan Direktur INDEF, Eni Srihartati (kanan) dalam diskusi “peran Unicorn Dalam menjaga Momentum Investasi dan Stabilitas Rupiah” di Media Center, DPR RI, Rabu (12/9/2018). Foto : Andri/Man

 

Menghadapi Revolusi Industri 4.0, Indonesia diimbau lebih cepat merespon perkembangan ekonomi digital. Bisnis berbasis digital sangat menjajikan untuk menjangkau masa depan. Kaum muda yang banyak berkecimpung di bisnis digital perlu diberi akses yang luas oleh pemerintah.

 

Demikian mengemuka dalam diskusi “peran Unicorn Dalam menjaga Momentum Investasi dan Stabilitas Rupiah” di Media Center, DPR RI, Rabu (12/9/2018). Hadir sebagai pembicara Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha dan Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari. Pada Revolusi Industri 4.0 bisnis siber menjamur. Dengan asumsi populasi penduduk yang tinggi, Indonesia bisa menjadi pasar busnis digital yang menggiurkan.

 

Eva mencontohkan bisnis aplikasi Gojek yang sudah melejit, bahkan sudah go internasional. Keberadaan Gojek merupakan keniscayaan di tengah kebutuhan transportasi masyarakat modern saat ini.

 

“Revolusi 4.0 itu yang kita harapkan. Gojek, Bukalapak, dan lain-lain sudah mendahului apa yang direncanakan pemerintah. Pemerintah belum siap platform-nya, mereka sudah jalan sendiri. Jadi ini menyelamatkan muka Indonesia agar tak ketinggalan di bidang teknologi,” ungkap Eva.

 

Gojek yang didirikan Nadiem Makarim, kata politisi PDI Perjuangan itu, harus diapresiasi, karena ia telah menjawab kebutuhan zaman. “Saya gembira, dibanding Uber, Gojek lebih perkasa. Saat ini Gojek sudah ekspansi pasar. Menurut saya, malah harus kita dorong. Logika berinvestasi di luar tetap harus menggunakan indeks kompetisi. Sementara indeks kompetisi Indoensia di bawah Vietnam,” katanya.

 

Seperti diketahui, Gojek melakukan ekspansi pasar ke Vietnam. Namun, ekspansi ini melemahkan nilai rupiah di dalam negeri. Ditegaskan Eva, pemerintah harus mendukung ekspansi yang dilakukan Gojek ke Vietnam. Namun, saat yang sama jangan pula membebani pelaku bisnis digital di dalam negeri dengan kebijakan makro ekonomi pemerintah. “Tugas dia ekspansi untuk memberikan manfaat kepada konsumen,” kilah Eva lagi. (mh/sf)

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...